Kekeliruan Yang Sering Terjadi Antara Bid'ah dan Sunnah

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

KEKELIRUAN YANG SERING TERJADI
ANTARA BID’AH DAN SUNNAH

AL-QURAN

Assalamualaikum Wr. Wb. Kekeliruan yang sering terjadi antara Bid’ah dan Sunnah. Dalam beragama merupakan sesuatu yang patut diperhatikan kebenarannya, tidak boleh melakukan sesuatu hal yang keliru dalam beragama tanpa di dasari dengan Ilmu. Meskipun terlepas dari itu, semua hal harus di dasarkan dengan Ilmu. Perihal dengan Bid’ah dan Sunnah, tentunya Bid’ah merupakan hal yang harus di jauhi oleh kalangan umat Islam terutama dalam mejalankan syariat yang diberikan oleh Allah Swt dan Rasul-Nya.

Secara Bahasa, as-Sunnah berarti cara atau jalan hidup, bisa di artikan jalan hidup seseorang; bentuk jamaknya adalah as-Sunan , seperti kata lain yang sepadan, al-Ghurfah dan jamaknya menjadi al-Ghuraf. Sedangkan menurut pengertian syariat, as-Sunnah merupakan keterangan yang di sabdakan oleh Nabi Muhammad SAW di dalam Kitabullah (Al- Qur’an), berupa perbuatan dan sikap yang kemudian menjadi cara nabi dan para sahabat menjelaskan tentang agama Islam.

Ada banyak macam Sunnah yang di jelaskan dari kutipan buku yang saya baca dan pelajari, adalah sebagai berikut :

1.Sunnah tapi di haruskan (wajib) seperti shalat Jenazah dan shalat Ied.
2.Sunnah Mu’kaddah seperti shalat witir, shalat ketika memasuki masjid (tahiyatul masjid), shalat gerhana, shalat rawatib
3.Sunnah Mandubah seperti merebahkan fajar setelah shalat Fajar dua rakaat, shalat Dhuha, shalat tarawih, shalat antara adzan dan iqamah,berdzikir,puasa pada bulan Sya’ban, puasa enam hari setelah syawwal, puasa arafah, Tasu’a’, ‘Asyura’,ayya’mul bidj (hari-hari purnama), Senin Kamis dan sebagainya.

Adapun Sunnah yang Rasulullah SAW perintahkan adalah lakukan sesuai dengan kemampuan kita sendiri dan yang beliau larangkan harus benar – benar kita jauhi dan tinggalkan (Di dalam Ash-Shahibain). 

Sedangkan arti Bid’ah itu sendiri adalah sesuatu yang baru dalam agama setelah agama itu dinyatakan sempurna dan setelah Wafatnya Nabi Muhammad. Bentuk Jamal dari Bid’ah itu sendiri adalah al- Bida’ atau al- ‘Inab. Dengan kata lain bid’ah merupakan sesuatu hal baru dalam agama yang di ciptakan namun nenyalahi kebenaran yang di terima dari Rasulullah SAW dan prinsip agama yang benar. Secara umum bid’ah terbagi kedalam dua bagian yakni bid’ah diniyah dan duniawiah, meskipun dari setiap bid’ah yang terkait adalah sesat atau kesesatan. Karena itu kita tidak boleh merubah pemahaman atau menakwilkan sabda Rasulullah SAW. Intinya dari apa yang di sabdakan Rasulullah SAW kita patut amalkan dengan niat ikhlas karena Allah Swt.


A.Bid’ah Diniyah

Adapun Bid’ah dalam beragama (Diniyah) terbagi menjadi empat kategori, di antaranya adalah sebagai berikut :

1.Al- Bid’ah al-Mukkafirah (bid’ah yang menyebabkan pengingkaran). Misalnya, berdoa kepada selain Allah Swt, seperti kepada para Nabi dan orang - orang shalih, meminta pertolongan kepada dengan memohon di lepaskan dari segala kesulitan untuk memenuhi hajat mereka. Dan inilah merupakan bidah paling besar yang menimpa umat kaum muslimin. 

2.Al- Bid’ah al-Muharramah (bid’ah yang diharamkan). Misalnya kita bertawasul kepada Allah Swt melalui orang - orang yang telah meninggal, meminta doa mereka, menjadikan kuburan mereka sebagai masjid, menyalakan lampu diatas kuburan mereka, bernadzar menyembelih binatang untuk mereka. 

3.Al- Bid’ah Makhruhah tahrim (pengharaman). Misalnya shalat dzuhur setelah shalat jumat karena hal ini tidak di syariatkan oleh Allah Swt dan Rasul-Nya, membaca Al- Quran dengan harap imbalan,khataman yang dilakukan untuk orang yang sudah meninggal, membaca surah Al- Kahfi keras – keras (padahal sunnahnya pelan. Bid’ah ini tingkatannya rendah di bandingkan dengan bid’ah kedua tadi.

4.Al- Bid’ah al- Makhruhah tanzih (Penegasan agar dijauhi). Misalnya berjabat tangan setelah shalat, menggantungkan kain diatas mimbar, membaca doa ‘Asyura, dan membaca doa awal dan akhir tahun. Wallahu ‘Alam

B.Bid’ah Duniawiah 

Adapun Bid’ah duniawiah atau bid’ah untuk kemaslahatan dunia, hukumnya adalah boleh tapi selama itu bermanfaat, ridak menimbulkan kerusakan, memancing niat jahat, tidak melanggar hal - hal yang telah dilarang oleh Allah Swt dan Rasul-Nya. Allah Swt membolehan kita dalam melakukan kreativitas untuk kemasalahatan dunia. Allah Swt berfirman di dalam Al-Quran surah Al – Hajj Ayat 77 (Silahkan buka Al- Qur’annya).

Mungkin itulah Kekeliruan yang sering terjadi antara Bid’ah dan Sunnah. Semoga bermanfaat dan Mohon maaf bila terdapat kesalahan kata atau kalimat karena itu merupakan murni dari kesalahan saya sendiri. Wassalamualaikum Wr. Wb.