Banyak yang keliru, Inilah Adab terhadap Syaikh, Ustadz atau Guru.

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

BANYAK YANG KELIRU, INILAH ADAB TERHADAP SYAIKH,USTADZ ATAU GURU

adab ilmu

Assalamualaikum Wr. Wb. Banyak yang keliru, Inilah Adab terhadap Syaikh, Ustadz atau Guru. Seorang Syaikh,Ustadz atau Guru merupakan orang yang paling berjasa setelah kedua orag tua kita. Merekalah yang berusaha mengajarkan kita tentang pengetahuan - pengetahuan yang menjadikan bekal untuk masa depan kita. Pada hal ini pengalaman guru lah yang berperan sebagai motivasi kita dalam mengemban Ilmu pengetahuan tanpa pengalaman mereka mungkin tidak akan mengetahui arti dari nasehat serta perkataan mereka yang selalu terngiang di telinga kita. Terkadang kita selalu menampilkan akhlak yang rendah seperti kesombongan, kekikiran, kemalasan, pengecut, sikap kasar, keras kepala dalam menghadapi guru kita. Baca juga postingan terkait Kiat - kiat memahami pelajaran yang disampaikan oleh syaikh, ustadz atau guru


Banyak orang yang tidak punya akhlak dan adab yang baik terhadap gurunya/ustadnya seperti tidak mengucapkan salam ketika bertemu dan sering kali tidak negur ketika bertemu dijalan, dan terkadang saya berpikir, “Setiap hari belajar, setiap pekan belajar, tetapi ketika bertemu diluar tidak negur ? “ Ibarat bertemu tidak mau tapi ilmunya mau. Maka dari itu adab menjadi indicator yang sangat penting sebelum belajar ilmu, karena adab merupakan ciri dari kebahagiaan dan kesuksesan, sebab jika kurang adabnya merupakan ciri dari orang yang binasa dan celakanya seseorang.

Berikut adalah adab – adab yang harus senantiasa diperhatikan oleh para penuntut Ilmu terhadap Syaikh, Ustadz atau Guru diantaranya adalah sebagai berikut :

1.Seorang penuntut Ilmu hendaklah melihat dan beristikharah kepada Allah Swt tentang orang yang akan di jadikan sebagai gurunya yaitu orang yang kelak diteladani akhlak dan adabnya. Jika memungkinakan hendaklah belajar terhadap guru yang memiliki keahlian yang sempurna, terwujud rasa simpati terhadap dirinya, Nampak kehormatannya, dikenal sebagai iffah (menjaga kehormatannya) karena hal itu lebih baik dalam proses belajar dan lebih mudah dan baik mendatangkan pemahaan.

2.Seorang penuntut Ilmu hendaklah menghormati dan memuliakan kedudukannya, baik ketika ada maupun tidak ada. Yang demikian itu karena mulianya kedudukan di sisi Allah Swt dan dia merupaka pewaris Nabi Muhammad Saw.

3.Seorang penuntut Imu senantiasa mengucapkan salam ketika bertemu,ketika masuk kelas,ketika duduk atau pergi dari majelis Ilmu karena ada keperluan.

4.Seorang penuntut Ilmu hendaklah duduk di majelis ilmu dengan tata cara duduk seorang pelajar yaitu dengan penuh adab dan tidak duduk sambil bersandar (menyender ke dinding) atau dengan membelakangi gurunya.

5.Seorang penuntut Ilmu hendaklah berbaik sangka ata husnudzan terhadap gurunya seperti ketika guru memberikan hukuman dan tugas kita haru senantiasa husnudzan terhadap guru kita karena tidak mungkin seorang guru menghukum muridnya jika murid tersebut tidak melakukan kesalahan, dan hendaklah ia mengetahui bahwa hal itu merupakan untuk suatu kebaikan bukan untuk hal yang lain.

Disamping itu seorang penuntut Ilmu hendaklah bersabar ketika  menghadapi guru yang sedang marah. Janganlah meninggalkan guru karena ia sedang marah karena dengan hal  itu kita sama saja meninggalkan banyaknya kebaikan dari warisan para nabi (Guru/Ustadz) yaitu berupa ilmu yang bermanfaat.

6.Seorang penuntut Ilmu tidak boleh sombong atau malu dalam bertanya kepada gurunya; dan hendaklah ia beradab yang baik ketika berbicara dengan gurunya, seperti berbicara dengan sopan santun dan tidak boleh dengan kata – kata yang kasar.

7.Seorang penuntut Ilmu hendaklah mengikuti akhlak yang baik,perilaku terpuji dan amal shalih gurunya. Selain itu tidak ada larangan untuk menasehati nya apabila ia melakukan kesalahan dan ketika menasehati lakukanlah dengan penuh adab (lemah lembut), tidak dihadapan orang lain dan tidak melampaui batas.

8.Seorang penuntut Ilmu harus senantiasa mendatangi majelis Ilmu lebih awal daripada gurunya. Selain itu para penuntut Ilmu hendaklah beradab ketika menghadiri suatu pelajaran yaitu dengan menghadirinya memakai penampilan yang paling baik dan bersih. Dan hendaklah menahan diri dari tidur, mengantuk, tertawa dan hal – hal lainnya yang dapat membuat perasaan guru terluka atau tersinggung.


9.Seorang penuntut Ilmu hendaklah senantiasa memperhatikan apa yang sedang disampaikan oleh guru/ustadz, berusaha untuk memahami dan mengamalkan nasehatnya serta berbuat baik kepada guru dan berusaha untuk membalas kebaikannya. Selain itu jangan menyusahkan guru/ustadz bahkan sepatutnya kita harus bisa membantunya seperti dengan lisan, tenaga, harta dan apa yang ada pada diri kita tentunya dengan niat yang ikhlas. Dan yang terpenting jangan pernah membicarakan aib guru/ustadz, bahkan dengan wajib menutupi aibnya serta senantiasa mendoakan agar guru/ustadz istiqamah di jalan yang benar.

10.Untuk penegasan karena hal sangatlah penting,  seperti yang di jelasakan pada poin ke 9 bahwa seorang penuntut ilmu harus senantiasa membalas kebaikan gurunya, sebab disamping itu kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula.

Demikian itulah, Banyak yang keliru, Inilah Adab terhadap Syaikh, Ustadz atau Guru. Semoga bermanfaat dan Mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan kata maupun kalimat karena itu merupakan murni dari kesalahan saya pribadi. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Baca Juga :