10 Etika Keseharian Baginda Nabi Muhammad Saw

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

10 ETIKA KESEHARIAN
BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW

etika-kesaharian-nabi-muhammad-saw

Assalamualaikum Wr. Wb, 10 etika keseharian baginda Nabi Muhammad Saw. Saya disini selaku penulis akan memberikan pandangan atau gambaran dari etika keseharian Nabi Muhammad SAW, seperti yang kita ketahui bahwa Baginda kita Nabi Muhammad SAW merupakan seseorang yang mejadi teladan bagi umat manusia khususnya bagi umat Islam dari berbagai penjuru Dunia. Kehadirannya begitu sangat dicintai dan disayangi oleh kalangan orang beriman serta ketiadaannya pun begitu sangat dirindukan pertemuannya oleh kalangan orang - orang beriman.
Rasulullah SAW memiliki pribadi yang sangat Mulia yang dijadikannya sebagai Suri Teladan bagi orang – orang yang beriman dari zaman ke zaman. Adapun beberapa Etika Rasulullah SAW yang bisa menjadikan diri kita menjadl suri teladan bagi keluarga, adik kita maupun bagi orang lain.

1. Fungsi Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Diriwayatkan dari A’isyah, ia berkata, “Nabi Muhammad SAW menggunakan tangan kanannya untuk bersuci dan makan, sedangkan tangan kirinya untuk cebok dan memegang hal – hal yang kotor.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Al-Baihaqi).

2. Ketika Bersin

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, “Apabila bersin, beliau menutup wajahnya dan merendahkan suara bersinnya.” (HR. Ath-Thabrani).

3. Etika Duduk

Diriwayatkan dari Qailah binti Makhramah, bahwa suatu ketika ia melihat Rasulullah SAW duduk dimasjid dengan lutut diangkat menempel keperut. (HR. Al-Baihaqi).

4. Menutup Punggung dan Dua Betis Ketika Duduk

Diriwayatkan dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah SAW ketika duduk dalam sebuah pertemuan, kedua tangannya menutup punggung sampai dua betisnya dengan sorban. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Katsir).

5. Bersandar

Dari Jabir bin Samurah menuturkan, “Saya melihat Rasulullah SAW duduk dengan bersandar denan bantal disebelah kirinya.” (HR. Ibnu Hibban).

6. Terlentang

Abbad bin Tammim megisahkan bahwa ia mellihat Rasulullah SAW tidur terlentang dimasjid dengan meletakan satu kakinya ke kaki yang lain. (HR. Al- Bukhari dan Muslim).

7. Tata Bicara

Diriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah SAW biasa mengulangi perkataannya sebanyak tiga kali. (HR. At- Tirmidzi).
Diriwayatkan dari Anas Bahwa Rasulullah SAW ketika megutarakan perkataannya, beliau biasa mengulanginya sampai tiga kali. Jika beliau datang ke suatu kaum, kemudian mengucapkan salam pada mereka, maka beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari).
Dari A’isyah menuturkan bahwa, “Rasulullah SAW tidak berbicara cepat dan bertele – tele seperti kalian. Beliau berbicara dengan jelas dan perlahan sehingga mudah dihafalkan oleh orang yang mendengarnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lainnya, A’isyah juga menuturkan, “Pembicaraan Rasulullah SAW itu jika ada orang yang menhitungnya, maka orang itu pasti dapat mengetahui jumlahnya.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim).


Dari Hasan bin Ali menceritakan ia bertanya kepada pamannya yang bernama Hindun. “Bagaimana cara bicaranya Rasulullah SAW ? “ tanyanya. Hindun menjawab, “Beliau (Rasulullah) tidak berbicara jika tidak perlu, banyak diam, dan mengawali serta mengakhiri perkataanya dengan Bahasa yang fasih. Beliau juga berbicara dengan Jawami’ al-kalim (singkat dan jelas bahasanya tapi luas kandungan maknanya), perlahan-lahan, tidak berlebihan dan tidak meringkasnya.” (HR. Ath-Thabrani dan Ibnu Katsir).
Sedangkan Ummu Ma’bad menuturkan, “Rasulullah SAW jika diam, beliau bersikap tenang. Jika berbicara, kata-kata beliau bagaikan butir-butir mutiara yang terususn rapi. Gaya bicaranya enak, tidak meringkaskan dan tidak berlebihan.”
Ibnu Abbas pun mengisahkan, “Rasulullah SAW ketika berbicara, tampak gigi-giginya putih bagaikan cahaya.” (HR, Ad-Darimi dan Ath-Thabrani).

8. Menggerakan Tangan Ketika Berbicara

Diriwayatkan dari Hasan bin Ali, dari pamannya yaitu Hindun, ia berkata, “Rasulullah SAW ketika berisyarat, maka dengan menggunakan (jari-jari) telapak tangannya. Keika kagum, maka beliau membalikan telapak tangannya (keatas). Ketika mulai berbicara, maka beliau menempukkan bagian dalam telapak tangan kanannya pada perut jempol tangan kiri. Sedangkan ketika marah, beliau berpaling.” (HR. At-Thabrani dan Ibnu Katsir)

9. Gaya Jalan Nabi Muhammad SAW

Anas bin Malik berkata, “Nabi Muhammad SAW ketika berjalan terlihat seperti memakai tongkat.”
Laqith bin Sabirah mendapat kabar dari ayahnya bahwa ia dan temannya pernah berkunjung kerumah A’isyah. “Mereka berdua bermaksud menemui Nabi Muhammad SAW, tetapi beliau tidak ada. Tidak lama kemudian, datanglah Nabi Muhammad SAW berjalan dengan langkah yang pendek dan badan condong kedepan.”
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, “Nabi Muhammad SAW ketika berjalan, beliau menyondongkan badannya seolah-olah sedang turun. Gaya jalannya itu belum pernah saya lihat pada orang sebelum beliau maupun sesudahnya.” (HR. Ath-Thayalisi).
Hasan bin Ali meriwayatkan dari pamannya yaitu Hindun, ia berkata. “Rasulullah SAW ketika berjalan terlihat seperti menuruni undakan tanah (condong kedepan). Kalau berpaling, beliau memalingkan semua badannya. Beliau berjalan dengan merendahkan pandangan. Tatapan beliau dalamm berjalan banyak menunduk kebawah daripada menengadah keatas. Pandangannya penuh perhatian. Para sahabatnya pun suka berjalan. Dan beliau yang mulai mengucapkan salam kepada siapa saja diantara mereka yang berpapasan dengannya.” (HR.Al-Haitsami).
Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Saya belum melihat orang yang berjalan cepat melebihi jalannya Rasulullah SAW. Seolah olah bumi ini dilipat untuk beliau. Kami berusaha mengejarnya, tetapi beliau santai saja.”

10. Tawa dan Senyum Nabi

Diriwayatkan dari A’isyah, “Saya sama sekali belum melihat Rasulullah SAW tertawa lepas. Hingga suatu saat saya melihat beliau bercanda, itupun beliau hanya tersenyum.” (HR. Al-Bukhari dan Ahmad)
Abdullah bin Al-Harits bin Juz berkata, “Saya belum melihat orang yang lebih banyak senyumnya daripada Rasulullah SAW.” (HR. At-Tirmidzi).
Abu Hurairah berkata, “Rasulullah SAW tertawa hingga gigi – gigi gusinya tampak.” (HR. Al-Baihaqi).
Hasan bin Ali bertanya kepada pamannya mengenai tertawanya Rasulullah SAW. Hindun, pamannya itu menjawab, “Tertawa beliau itu berupa senyuman yang tenang bagaikan hembusan awan.” (HR. Al-Haitsami).


Mungkin itulah beberapa 10 etika keseharian baginda Nabi Muhammad Saw. yang dapat kita jadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari - hari sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat bagi pembaca dari apa yang saya sampaikan tentang pandangan atau gambaran etika Rasulullah SAW berdasarkan buku yang saya baca dan rangkum. Mohon maaf bila banyak kekurangan dari penulisan ini. Wassalamualikum Wr.Wb.

Sumber pencarian Google