Peradaban Islam Pada Masa Nabi Muhammad Saw I

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.


sejarah-peradaban-islam-pada-masa-nabi-muhammad-saw

Peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad Saw. Sebelum membahas lebih lanjut tentang bagaimana peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad Saw, penulis akan sedikit mengupas tentang sejarah arab pra Islam (sebelum adanya Islam).

Sejarah Arab Pada Masa Pra Islam

Peradaban Islam menurut para sejarawan terdahulu berdasarkan dari silsilah keturunan dan cikal bakalnya bangsa arab  bahwa kaum - kaum bangsa arab dahulu terbagi kedalam tiga bagian yaitu :

Arab Ba’idah

Arab Ba’idah merupakan sejarah kaum – kaum arab terdahulu yang mana asal – usul sejarah nya tidak bisa di lacak secara detail dan terperinci, seperti kaum Ad, Tsamud,Thasn, Judais, Amlaq dan lain – lain.

Arab Aribah

Arab Aribah merupakan sejarah kaum – kaum arab terdahulu yang mana asal – usulnya berasal dari keturunan Ya’rub bin Yasyjub bin Qahthan atau yang biasa disebut dengan bangsa arab Qahthaniyah.

Arab Musta’ribah

Arab Musta’ribah merupakan sejarah  kaum arab pra islam yang mana asal – usulnya berasal dari keturunan isma’il as atau yang biasa disebut dengan bangsa arab Adnaniyah.

Ada beberapa keadaan yang terjadi pada bangsa arab terdahlul perihal sistem kepolitikan, sistem kemasyarakatan, sistem kepercayaan dan sistem kebudayaan pada masa pra Islam.

Baca Juga : Ruang Lingkup Kejayaan Sejarah Peradaban Islam II

Sistem Politik

Sistem politik pada masa peradaban Islam yang terjadi pada bangsa arab terdahulu hidupnya macam suku – suku atau kabilah – kabilah yang beridiri sendiri – sendiri mereka saling bermusuhan satu sama lain.

Di dalam dirinya mereka tidak mengenal rasa ikatan nasional, yang mereka rasa hanyalah kabilah kabilah dari suku atau etnis dari golongan mereka sendiri berdasarkan dari pertalian darah semata tanpa melihat hal lainnya.

Sebagai contoh jika terdapat dari salah satu golongan suku mereka mengalami pertikaian antara kabilah kabilah lainnya, maka mereke semua akan melawam dam  bangkit membelanya.

Seperti kerajaan, pemerintahan pada umumnya kabilah kabilah pada bangsa arab terdahulu pada hakikatnya memiliki pemuka – pemuka (pemimpin – pemimpin) dari masing - masing kabilahnya.

Adapun pengertian dari kabilah itu sendiri adalah pemerintahan kecil dimana dasar kepolitikannya memegang teguh kesatuan fanatisme di dalam golongan mereka. Manfaatnya adalah untuk menjada daerah dan menghadang musuh dari luar kabilah.

Sistem Kemasyarakatan

Sistem Kemasyarakatan pada masa peradaban Islam bagi bangsa arab terdahulu memiliki kelas kemasyarakatan dengan kondisi berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian keluarga yang berada dikalangan bangsawan sangat diunggulkan, diprioritaskan dan dihormati.

Selain dari hal di atas kehidupan kemasyarakatan lainnya para pria dan wanita bebas bergaul dan melakukan hubungan tidak ada batasan. Pada masa itu wanita bisa bercampur dengan lima laki laki sekaligus yang disebut dengan zinah poliandri.

            Adapun selain dari sistem kemasyarakatan pada pembahasan diatas berikut ada beberapa kasus dari contoh sistem kemasyarakaran pada zaman arab pra islam yang mana hubungan wanita dan laki laki itu adalah sebuah kewajaran.

a.    Pernikahan secara spontan dimana pada saar itu laki laki mengajukan lamaran terhadap laki laki lain yang sebagian menjadi wali wanita, lalu setalah itu dia bisa menikahinya setelah menerima mas kawinnya.

b.    Laki laki kala itu mendatangai seoarn wanit hanya untuk sekehendak hatinya,dimana bisa disebut wanita engga baik.

c.    Pernikahan Istibdha yaitu seaorang laki laki yang menyuruh isttinya untuk bercampur dengan laki laki lainya sampai ada kejelasan bahwa istrinya hamil.

d.    Laki – laki dan seorang wanita saling berhmpun di dalam berbagai medan perang untuk pihak yang menang boleh menawan wanita dari pihak lain dan menghalalkannya menurut kemauannya.

Dapat disimpulkan bahwa sistem kemasaywarakatan mereka itu sangatlah bodoh, lemah dan buta dari segala aspek kehidupan karena pada saat itulah manusia hidup layaknya seekor binatang dengan menempatkan sesuatu yang semestinaya.

Sistem Kepercayaan

Sistem kepecayaan pada masa peradaban Islam, pada dahulul kala bangsa arab sebelum datangnya islam mereka mayoritas mengikuti dakwah dari Nabi Isma’l As dengan menyeru kepada agama bapaknya Nabi Ibrahim As yaitu Islam.

Pada saat arab  pra Islam  di dalam sistem kepercayaan bagi  orang terdahulu mereka merupakan golongan yang menyembah berhala dengan menghiraukan agama yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As untuk mengesakan Allah Swt.



Adapun berhala – berhala yang mereka sembah sebagaimana ia menganggap bahwa berhala yang dicipatakan oleh manusia itu sendiri dianggap sebagai Tuhan yang menciptkaan dirinya.

1.  Berhala Manat, berhala ini mereka tempatkan oleh mereka di Musyallal di tepi laut merah dekat dengan Qudaid.

2.    Berhala Lata, berhala ini mereka tempatkan di Tha’if

3.    Berhala Uzaa, berhala ini mereka tempatkan di Wady Nakhlah

Sistem Kebudayaan

Sistem kebudayaan pada masa peradaban Islam dimana bangsa arab pra Islam mereka mempertuhankan berhala dari apa yang telah mereka buat oleh bapak bapak moyang mereka para penyembah berhala.

Dan disamping itu semua ada beberapa tradisi yang dilakukan oleh bangsa arab terdahulu yang mana ia lakukan untuk mengentalkan sesemabahan mereka terhadap berhala yang mereka buat sendiri.

1.    Mereka sensantiasa mengelilingi berhala dan mendatanginya sambil dengan membaca mantra – mantra mulu komat kamit di hadapan berhala, dengan berarap meminta pertolongan di dalam kesulitan, berdoa untuk kebutuhan dll.

2.    Setelah itu juga mereka Haji dan Tawaf dengan mengelililing berhala yang bapak mereka buat dengan merunduk dan bersujud di hadapannya.

3.    Setelah itu juga mereke melakukan sesembelihan hewan demi sebuah patung (berhala) dan menyebut nyebut nama berhala tersebut.

Itulah gambaran sederhana tentang bagaimana orang arab pra Islam. pada saat itu orang musyrik mengaku pada agama Ibrahim As,  justru keadaannya sangat jauh sama sekali dengan syariat yang telah di ajarkan oleh Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As.

Intinya  semua agama dan tradisi bangsa arab pada masa itu keaddan para pemeluk dan kemasyarakatan mereka sama dengan keadaan orang musyrik, musyrik hati, kepercayaan,tradsi dan kebiasaan mereka dari hal lainyya.

Baca Juga : Adab – Adab Penuntut Ilmu Terhadap Waktu

Sumber Pencarian Google, Daftar Buku Pustaka, Thumbnail Artukel Pixabay